Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang serta upaya dalam mengembangkan kegiatan numismatika di Indonesia, Bank Indonesia menerbitkan uang Rupiah khusus/URK dalam bentuk uang bersambung (Uncut Banknotes).
Jenis Pecahan
Bank Indonesia menerbitkan uang bersambung (Uncut Banknotes) dalam 2 (dua) lembar dan 4 (empat) lembar untuk pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 Tahun Emisi (TE) 2016.
Operasional Layanan
Pembelian uang bersambung (Uncut Banknotes) dapat dilakukan melalui loket kas kantor Bank Indonesia *) setiap hari Senin pukul 08.30 – 11.30
*) Untuk jadwal layanan kas penjualan URK TE 2016 dapat menghubungi Kantor Perwakilan WIlayah Bank Indonesia terdekat.
Persyaratan Pembelian
• Membawa Kartu Tanda Penduduk/KTP (Asli)
• Berpakaian rapi
• Membawa uang yang pas
• Tidak membawa senjata tajam, senjata api, obat – obatan terlarang, dan barang berbahaya lainnya
• Memperhatikan protokol Kesehatan dengan cara 3M
Alur pembelian
• Pembeli mengambil nomor antrian kemudian menunggu dipanggil untuk menunjukkan nomor antrian dan KTP asli.
• Pembeli mengisi formulir pembelian URK yang telah disediakan.
• Pembeli menyetorkan uang pembelian URK beserta pajak pembeliannya (dengan uang pas).
• Pembeli menunggu URK di tempat yang telah disediakan.
• Pembeli dipanggil ke loket untuk menerima URK
• Pembeli memeriksa kondisi URK dan kemasan URK serta kesesuaian nomor seri URK dengan sertifikat sebelum meninggalkan loket.
Biaya
Biaya untuk memperoleh uang bersambung (Uncut Banknotes) adalah sebagai berikut :
Pecahan |
Jumlah Bilyet Per Lembaran |
Harga Jual Sebelum PPN |
PPN (11%) |
Harga Jual Setelah PPN |
Rp. 100.000 | 2 | Rp. 550.000 | Rp. 38.500 | Rp. 588.500 |
4 | Rp. 1.050.000 | Rp. 71.500 | Rp. 1.121.500 | |
Rp. 50.000 | 2 | Rp. 350.000 | Rp. 27.500 | Rp. 377.500 |
4 | Rp. 650.000 | Rp. 49.500 | Rp. 699.500 | |
Rp. 20.000 | 2 | Rp. 210.000 | Rp. 18.700 | Rp. 228.700 |
4 | Rp. 370.000 | Rp. 31.900 | Rp. 401.900 | |
Rp. 10.000 | 2 | Rp. 170.000 | Rp. 16.500 | Rp. 186.500 |
4 | Rp. 290.000 | Rp. 27.500 | Rp. 317.500 | |
Rp. 5.000 | 2 | Rp. 150.000 | Rp. 15.400 | Rp. 165.400 |
4 | Rp. 250.000 | Rp. 25.300 | Rp. 275.300 | |
Rp. 2000 | 2 | Rp. 100.127 | Rp. 10.573 | Rp. 110.700 |
4 | Rp. 150.118 | Rp. 15.632 | Rp. 165.750 | |
Rp. 1000 | 2 | Rp. 80.109 | Rp. 8.591 | Rp. 88.700 |
4 | Rp. 110.127 | Rp. 11.673 | Rp. 121.800 |
*Syarat dan ketentuan berlaku
Dalam penjualan uang kertas bersambung (uncut banknotes), masyarakat dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pada tangga1 29 Oktober 2021, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Dengan terbitnya UU HPP tersebut, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) of Indonesia akan mengalami penyesuaian dari semula sebesar 10% (sepuluh persen) menjadi sebesar 11% (sebelas persen)